Tujuan kunjungan dan evaluasi lapangan sebagaimana disampaikan oleh Zainal adalah dalam rangka pembinaan kepada pengguna agar perijinan bisa terlaksana dengan baik, sesuai peraturan yang berlaku. “pemanfaatan radiasi pengion yang tidak sesuai aturan, akan memberikan dampak yang berbahaya, baru muncul akibatnya bagi kesehatan di kemudian hari, berupa gangguan kesehatan” kata Zainal menjelaskan.

Dalam kunjungan evaluasi lapangan ini Tim DPFRZR diterima langsung oleh Direktur RS. Awal Bros, dr. Widya Putri, didampingi Petugas Proteksi Radiasi (PPR), Rochmad Setiawan dan beberapa petugas terkait. Kepada Tim, pihak RS. Awal Bros menjelaskan jumlah  dan status penggunaan peralatan kesehatan yang menggunakan  radiasi pengion. “ada 14 peralatan yang menggunakan sumber radiasi pengion, 11 alat  izinnya masih berlaku, 2 sudah kadaluarsa dan 1 alat dalam proses perijinan baru” Ujar Rochmad mengungkapkan.

Terhadap pemaparan status peralatan tersebut, untuk yang kadaluarsa  Zainal meminta agar pihak RS. Awal Bros segera mengajukan izin penghentian penggunaan. Bila peralatan tersebut dihibahkan, ajukan perijinan pengehntian dengan dilampiri berita acara hibah.

Selesai mendengarkan panjang lebar arahan dari Tim DPFRZR, dilanjutkan dengan kunjungan ke alat-alat yang telah dijelaskan tadi. Tim DPFRZR mengamati dengan seksama setiap peralatan yang ada dan sesekali memberikan pendapat dan saran terkait peralatan tersebut.

Di akhir kunjungan, dr. Widya selaku pihak manajemen RS. Awal Bros sangat berterima kasih atas kunjungan dan evaluasi lapangan ini dan akan segera menindak lanjuti arahan yang telah disampaikan oleh BAPETEN (bho/bsb).