Berangkat dari maksud tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Pendalaman Sistem dan Pengoperasian Reaktor Kartini dalam rangka Incident Reporting System for Research Reactors (IRSRR) pada hari Kamis (27/5) di Kawasan Nuklir Yogyakarta.

Naskah PKS yang ditandatangani oleh Kepala P2STPIBN Yudi Pramono dan Plt. Kepala PSTA BATAN Syarip ini merupakan salah satu dukungan terhadap program IRSRR IAEA. Melalui sistem berbasis jaringan ini, negara-negara anggota sebagai kontributor dapat membagikan pengalaman dan pembelajaran dalam pengoperasian reaktor riset dengan komunitas nuklir internasional demi menghindari terjadinya kecelakaan nuklir dan meningkatkan keselamatan instalasi nuklir.

Salah satu ruang lingkup kerja sama ini adalah pemanfaatan fasilitas Internet Reactor Laboratory (IRL) untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap pengoperasian Reaktor Kartini secara real-time dari jarak jauh. Program kerja sama disusun untuk dilaksanakan selama dua tahun sesuai dengan jangka waktu berlakunya kerja sama.

Dalam sambutannya, Syarip mengutarakan bahwa sebagai Badan Pelaksana, BATAN memiliki fasilitas-fasilitas yang merupakan aset penting bagi penerapan teknologi nuklir di Indonesia. Ditambahkan Syarip, beberapa Perguruan Tinggi baik dalam maupun luar negeri juga telah melakukan kerja sama dalam pemanfaatan fasilitas IRL tersebut diantaranya UIN Malang, Universitas NU Blitar, Universitas Tanjungpura, serta University of Sharjah UEA.

Kepala Biro Hukum Kerjasama dan Komunikasi Publik BAPETEN, Indra Gunawan yang turut hadir menyaksikan penandatanganan PKS tersebut menyatakan, kerja sama antara BAPETEN dan BATAN merupakan sebuah tantangan tersendiri berkaitan dengan hubungan keduanya, yang satu sebagai instansi Badan Pengawas dan satunya lagi sebagai Badan Pelaksana, pihak yang diawasi. Namun menyadari perlunya sinergi keduanya sebagai instansi pemerintah, Indra sangat mendukung rencana-rencana kerja sama BAPETEN dan BATAN lainnya dalam melancarkan perkembangan teknologi nuklir di indonesia.

Selanjutnya, Yudi menyampaikan rasa bahagianya bahwa kerja sama ini telah dapat dirumuskan. Ia menyebutkan sudah mendengar banyak tanggapan positif terhadap IRL, yang menurut pandangannya dapat membantu BAPETEN agar efektivitas pengawasan dan penjaminan keselamatan bisa terjaga. Terutama dalam situasi pandemi saat ini, dimana kita harus menghindari interaksi fisik secara terus menerus, namun keselamatan instalasi nuklir juga bisa tetap terjamin.(BHKK/Yasser/Bams).