Sementara itu Sekretaris Utama Hendriyanto Hadi Tjahyono dalam paparannya mengungkapkan, BAPETEN membuka pintu atas kerja sama yang ditawarkan oleh BSI, namun terlebih dahulu hal ini harus dikomunikasikan dengan pihak Kerja Sama Biro Perencanaan.

Sebut saja tawaran edukasi seperti pertukaran pengajar antara kedua belah pihak yang dapat dikoordinasikan dengan Balai Diklat. Disamping itu juga bidang teknologi informasi yang melekat pada Bagian Data dan Informasi. Langkah ini dinilai dapat mendorong BAPETEN untuk melakukan optimalisasi pengembangan teknologi informasi.

Terkait masih banyaknya masyarakat yang belum memahami nuklir, BSI berharap agar edukasi lebih diperbanyak dengan memulainya sejak dini atau usia sekolah. Pengenalan ini penting agar nantinya kalangan pelajar, mahasiswa maupun masyarakat dapat memahami nuklir dengan baik.

Sehingga tidak lagi terdengar stigma buruk tentang nuklir sebagai momok yang menakutkan, tetapi telah menjelma sebagai sahabat dengan beragam manfaatnya. Turut hadir dalam kesempatan ini Kepala Biro Hukum dan Organisasi Taruniyati Handayani.(bho/bsb/pd)