Delegasi MIND.ID dipimpin oleh Aditya Farhan Arif dari Department Head of Corporate Planning yang didampingi oleh personil MIND.ID dari bagian Regulasi dan bagian Manajemen Energi. Sementara dari BAPETEN hadir Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir Haendra Subekti, Plt. Direktur Pengawasan Peraturan Instalasi dan Bahan Nuklir Bambang Eko Aryadi dan jajarannya.

Audiensi dibuka dengan sambutan dari MIND.ID, Aditya Farhan Arif yang mengatakan “MIND.ID merupakan perusahaan BUMN induk yang memiliki beberapa anak perusahaan di bidang pertambangan”. Aditya juga menyampaikan maksud dari kedatangan MIND.ID yaitu untuk menjajaki pengusahaan di Sektor Ketenaganukliran yang mencakup Pertambangan Bahan Galian Nuklir (Mineral Radioaktif dan Mineral Ikutan Radioaktif dan Pembangunan PLTN.

Deputi PKN, Haendra Subekti, dalam sambutannya menguraikan pentingnya implementasi 3S (Safety, Security dan Safeguards) atau Keselamanatan, Keamanan, dan Garda-aman secara seimbang. Plt Direktur DP2IBN menguraikan peraturan, alur proses, dan persyaratan perizinan berusaha untuk sektor ketenaganukliran melalui OSS dengan menggunakan PB KBLI dan PB UMKU pertambangan BGN dan pembangunan PLTN dan peraturan yang terkait untuk keselamatan, keamanan dan garda-aman baik untuk pertambangan mineral radioaktif, pengolahan mineral ikutan radioaktif, dan PLTN.

MIND.ID menginformasikan adanya kebutuhan listrik yang cukup besar bagi kawasan industri yang dimiliki dan beberapa area tambang dari anak perusahaan-perusahaan MIND.ID. Dalam mewujudkan pertambangan yang bebas karbon, mereka membutuhkan pasokan energi yang bebas emisi karbon, reliable, dan sustainable. MIND.ID melihat potensi PLTN untuk dapat memenuhi kebutuhan energi tersebut yang bebas dari karbon.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi yang membahas peraturan perundang-undangan yang terkait dengan persyaratan dan alur perizinan untuk kegiatan usaha pertambangan mineral radioaktif, pengolahan mineral ikutan radioaktif, dan pembangunan dan pengoperasian PLTN. [DP2IBN/Zakki/BHKK/OR]